Selasa, 05 November 2013

The best of "sandiwara" ... :'(


Benci aku kalau harus mengulang masalah ini lagi, tahu apa aku soal cinta, tahu apa aku tentang kamu, dan tahu apa kamu tentang perasaanku yang senantiasa menginginkan apa yang aku rasa ingin. Aku benci harus berada di dituasi seperti ini. Mereka seolah menerorku. Mereka seolah menganggapku bodoh dengan semua ini. Aku tahu, aku harus beranjak. 

Tapi aku belum memiliki pijakan lain. Aku terlalu selektif untuk menginginkan seseorang tanpa berkaca pada diriku. Kalau terus begini, aku tidak mau dengan dia, atau dengan siapapun. Aku mencoba untuk menemukan tempat dimana seharusnya aku berada, aku berusaha untuk menginginkan seorang yang benar benar ikhlas. Tanpa harus pamrih dengan hal apapun. Kadang aku harus menggigit lidahku ketika ku dapati diriku yang terlalu mengumbar masalah pribadi.

Tahu seperti ini, aku gag akan mencoba untuk melangkah. Aku tidak pernah memikirkan tentang dunia percintaan seperti ini sebelumnya. Yang aku tahu hanyalah akulah orang yang setia menunggu untuk menatap matanya lebih jauh, merasakan kehadirannya. Itu saja. Aku tak juga menginginkan kalau kelak aku bersama dia. walau tak dapat aku tempiskan dengan semua hayalan hayalanku untuk menjadi satu satunya perempuan yang tetap menyemangatinya untuk berdiri, ketika dia berpikiran hanya sanggup untuk duduk. Aku sangat berkeinginan untuk menjadi perempuan yang kelak menjaga hartanyua ketika dia berjihad untuk agama ku dan keluargaku. Walaupun aku kembali disadarkan dengan kenyataan yang sebenarnya.

Rabb, aku tak mau gila dengan semua ini… cukuplah Kau berikan aku jodoh yang kelak menjadi orang yang sangat ku hormati dengan segala nasehat nasehatnya, bukan yang bersifat anak anak dan merasa dirinya paling hebat. Aku benci harus terus berlindung di balik alasan klise ini. Aku benci harus terus membuatmu menjadi kambing hitam tentang penolakanku selama ini kak.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar